Kura-kura bergerigi (Cyclemys dentata) mendapatkan namanya dari gerigi yang ada pada perisainya atau pada tempurungnya, meskipun sifat ini tidak istimewa. Kura-kura ini sering diperjual-belikan sebagai hewan timangan dan dalam perdagangan juga dikenal sebagai Kura-Kura Ceper, walaupun nama yang akhir ini bisa menyesatkan. Ada pula yang menyebutnya kura-kura daun, mengikuti namanya dalam bahasa Inggris, Asian Leaf Turtle.
Kura-kura yang biasa hidup di air tawar; di sungai besar atau kecil yang mengalir lambat. Panjang tempurungnya (karapas) mencapai 240 mm, dengan lima buah keping sisik vertebral di tengah punggungnya. Keping-keping vertebral ini memiliki lunas (tonjolan memanjang), namun lunas ini cenderung menghilang setelah dewasa; urutan panjang keping-keping itu adalah 2 = 3 = 4 > 5 > 1.[1] Lehernya dengan garis-garis memanjang, kekuningan atau kemerahan. Keping-keping sisik pada plastron (penutup dada dan perut) dengan coretan-coretan radial berwarna kehitaman, tebal atau tipis sampai kabur.
"Kura-kura ceper" yang sejati (dalam perdagangan) adalah beiyogo (Notochelys platynota); dibedakan melalui keping vertebral ke-5 (atau ke-6; kedua dari belakang) yang jauh menyempit dibandingkan keping sebelum dan sesudahnya. Kura-kura matahari atau kura-kura duri (Heosemys spinosa) memiliki gerigi pada semua keping marginalnya, bukan hanya pada keping marginal di bagian belakang.
0 komentar:
Posting Komentar